Saturday, September 12, 2015

Gigi yang tanggal

Kita tahu perasaan ganjil itu, seperti saat gigi kita tanggal dan lidah kita selalu menyentuh tempat gigi yang tanggal itu dulu tumbuh. Terbiasa dengan adanya sebuah gigi, kini lidah kita seperti mencari-cari kemana benda kecil berwarna putih itu pergi. Ada kekosongan, kehampaan yang membuat lidah kita gatal. Mungkin perasaan takut kehilangan bisa digambarkan seperti itu, namun lebih mengerikan lagi. Entahlah. Gigi yang tanggal dan celah kosong yang sering disentuh oleh lidah yang masih tak terbiasa dengan ketidakadaan gigi yang tanggal itu mungkin membuat perasaan aneh, tapi kehilangan sesuatu atau seseorang yang berharga pastinya lebih mengerikan. 

Saya tidak pernah bisa mengantisipasi perasaan aneh atau ganjil saat kehilangan sesuatu. Kehilangan seringkali, dan hampir selalu, tak pernah ada kabarnya. Kehilangan bukanlah aplikasi ponsel yang selalu mengirimkan notifikasi jika ia akan datang. Ia datang tiba-tiba, tanpa notifikasi, tanpa nada dering, tanpa getaran (meskipun terkadang tanda-tanda kemunculannya bisa terbaca). Mungkin karena ia datang tiba-tiba, saya jadi tidak bisa bersiap-siap untuk menyambutnya. Saat ia tiba, ada sesuatu yang hilang. Ia senang menyembunyikan sesuatu, membuat saya kerimpungan untuk mencari sesuatu yang hilang itu. Sayangnya, terkadang ia tak mau mengembalikan apa yang ia sembunyikan. Sementara itu, ada saya yang benar-benar kewalahan, tidak tahu harus melakukan apa untuk mendapatkan kembali apa yang hilang. 

Adaptasi tidak selalu mudah. 

Memangnya kita langsung terbiasa dengan ketidakadaan gigi yang tanggal? Lidah kita pasti akan selalu mencari-cari gigi yang tanggal itu, karena ia dulu ada di tempat itu. Bagaimana dengan kehilangan seseorang, atau kehilangan sesuatu yang sangat berharga? Kemana kita harus mencarinya? Apakah pengganti dapat benar-benar menghapus perasaan ganjil yang dirasakan? Tidak selalu, bukan? 

Saya sedang tidak mengalami kehilangan saat ini, tapi saya takut. Saya takut jika saya harus mengalami kehilangan. Saya sudah cukup lelah mencari dan terus mencari berbagai hal yang hilang dari hidup saya. Rasanya seperti memainkan sebuah pasel raksasa dan saya kehilangan beberapa potongan pasel yang mungkin terpencar di tempat yang tak pernah terbayangkan. Pasel yang tak lengkap, yang memiliki satu petak kosong, rasanya bukan pasel namanya. Saya sudah cukup lelah mencari potongan-potongan pasel yang hilang, dan saya tidak ingin lagi ada potongan pasel yang hilang. Mungkin saya egois, tapi apa salahnya melindungi dan menjaga apa yang saya miliki agar tidak hilang? 

0 comments:

Post a Comment