Setelah sebelumnya saya bercerita tentang pekerjaan baru yang saya punya, akhirnya setelah menunggu beberapa minggu saya mendapatkan gaji pertama saya yang bisa saya gunakan. Sebetulnya saya gajian setiap dua minggu, dan setiap dua minggu pula uang mengalir ke akun Paypal saya. Akan tetapi, karena status akunnya masih belum terverifikasi, si uang yang terkumpul itu belum bisa dikirim ke rekening bank saya. Otomatis, nganggurlah dollar di Paypal saya dan bokek lah saya di dunia nyata.
Tapi kini tidak lagi!
*SFX: Orchestral Hit*
Saya akhirnya merelakan 65 ribu rupiah saja untuk beli virtual credit card, dan keikhlasan itu berbuah manis karena saya akhirnya bisa memindahkan 360 ribu rupiah ke rekening bank saya. Saya putuskan untuk tarik 360 ribu saja karena nggak mau boros. Biasanya kalau ada banyak uang, saya malah jadi suka boros. Sekalian belajar berhemat. Maklum, saya masih suka kalap kalau tahu ada uang banyak di rekening dan diajak main sama teman-teman. Lihat T-shirt bagus, langsung beli. Lihat jaket bagus, langsung beli. Tahu-tahu di rekening sisa sedikit dan bahkan, buat ongkos pun ngap-ngapan.
Berbicara tentang gaji pertama, saya selalu bahagia dan terharu kalau mendengar gaji pertama. Akhirnya, kerja keras kita membuahkan hasil. Gaji pertama ini terdengar seperti ranking 1 yang kita dapat saat kita masih kelas 1. Kayak gitu sih kalau buat saya. Rasanya senang karena akhirnya ada uang yang bisa digunakan untuk membeli keperluan sehari-hari. Terharu, karena kerja keras kita dibayar dan kita dihargai. Juga, terharu karena mengingat usaha keras kita untuk mendapatkan uang. Hey, jaman sekarang nyari duit itu nggak gampang. Kamu bisa nemu lima ratus perak di jalanan, tapi jaman sekarang lima ratus perak bisa buat makan apa? Bahkan Chitato bungkus kecil aja sekarang dibanderol seharga 2 ribu. Gila banget ini jaman.
Kebahagiaan saat dapat gaji pertama itu susah untuk didefinisikan. Bukan kebahagiaan yang bikin saya bersorak sorak bergembira, tapi semacam kebahagiaan yang cukup bikin saya tersenyum aja, tapi sangat lega di dalam hati. Rasanya kayak ada kembang api di dalam diri ini yang meledak dan membuat tulisan "C-O-N-G-R-A-T-U-L-A-T-I-O-N" di langit. Saat lihat jumlah uang di akun Paypal bertambah, rasanya greget jadi ingin menambahkan lagi, lagi, dan lagi. Gaji pertama jadi semacam penyemangat bahwa saya harus bekerja lebih giat dan lebih keras supaya bisa menghasilkan uang lebih banyak. Apalagi saya tipe orang yang banyak keinginannya. Ingin ini ingin itu banyak sekali. Keinginan yang banyak itu bisa terpenuhi salah satunya ya dengan mendapatkan uang. Duh jaman sekarang semuanya pake price tag. Lagunya Jessie J yang judulnya Price Tag, yang menceritakan tentang kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan price tag, sebenernya ujung-ujungnya pake tag harga juga. Tuh buktinya di iTunes ada harganya, satu lagu 8 ribu. Jadi, dengan adanya sumber dana saya bisa membeli barang-barang yang saya impikan.
Menikmati kebahagiaan ini kayaknya nggak enak kalau sendiri aja. Bukannya mau jadi sombong, tapi saya cenderung seneng bagi-bagi kebahagiaan sama orang lain. Orang-orang lain juga saya rasa begitu. Gaji pertama biasanya dipakai buat beli sesuatu buat keluarganya. Kalau saya sendiri sih, gaji pertamanya saya pakai buat belikan pizza buat keluarga saya. Memang sih cuma pizza, tapi kan yang penting niat baiknya. Lagian pizza juga nggak murah. Yang terpenting adalah bagaimana kita mencoba berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Salah satu kebahagiaan yang bisa didapat adalah dengan melihat orang-orang yang kita sayangi bahagia. Begitu kan?
Dan setelah mendapat gaji pertama, saya diingatkan saya mama saya buat bersedekah. Katanya, kalau bersedekah nanti rezekinya jadi semakin berkah dan bisa dilipat gandakan. Saya selalu percaya dengan hal itu. Memang sih bagusnya kalau bersedekah jangan minta imbalan, tapi toh memang ada janjinya bahwa bersedekah bisa melipatgandakan rezeki (dan pahala juga kan), jadi ya kenapa tidak? Toh kita dapat rezeki juga ada campur tangan Tuhan. Saya yakin bersedekah adalah salah satu cara saya bersyukur sama Tuhan untuk berkat yang diberikan untuk saya. Bersedekah juga semacam pengingat bahwa dengan rezeki yang kita dapat, kita nggak boleh sombong.
Semoga saya bisa bekerja dengan lebih giat, mendapatkan lebih banyak uang dan bisa terus bersedekah dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar saya. Amin.
0 comments:
Post a Comment