Wednesday, May 7, 2014

Kucing yang terjebak

Siang tadi di kampus saya dikagetkan oleh berita tentang kucing yang terjebak di lantai 3 gedung fakultas tempat saya kuliah. Nita, yang seorang pecinta kucing dan juga memelihara kucing di rumahnya, yang kasih tahu saya tentang berita terjebaknya kucing itu. Saya, yang kebetulan juga suka kucing, terkejut dan ikut sama Nita untuk ngecek kondisi kucing yang terjebak itu.


Kucing itu terjebak di posisi yang saya sendiri bingung gimana caranya untuk bisa selamatkan kucing itu. Saya dan Nita coba berbagai cara, dan sampai masuk kelas departemen tetangga untuk keluar lewat jendela kelas tersebut demi menyelamatkan si kucing hitam yang terjebak itu. Yang bikin saya dan Nita semakin panik adalah karena katanya kucing itu sudah terjebak disana selama dua hari. He must have been so hungry. Karena kami berdua juga punya jadwal kelas, maka proses penyelamatan si kucing dihentikan sementara. Saat di kelas, saya masih tetap memikirkan nasib si kucing hitam itu. Ada orang-orang yang percaya mitos bahwa kucing hitam itu membawa sial. Tapi entah kenapa justru yang kebalikannya. Bukannya bawa sial untuk orang lain, justru si kucing itu yang sial karena terjebak di tempat yang sulit. 

Setelah kelas berakhir, saya dan Nita segera kembali ke tempat kejadian perkara untuk melihat kondisi si kucing. Entah kenapa sebelum tiba disana, saya dan Nita tiba-tiba terfikir untuk kasih tahu dosen kami, Mrs. Safrina tentang kucing yang terjebak itu. Dan saat kami berdua beritahu Mrs. Safrina tentang kucing itu, beliau langsung kaget dan ikut melihat si kucing malang itu. Kami bingung karena posisi si kucing dibilang berbahaya, baik untuk si kucing dan juga manusia. Ditambah lagi, nggak ada akses keluar masuk dari gedung ke posisi itu karena jendela kaca terdekat tidak bisa dibuka (kacanya dipasang fixed  pada frame jendela). Kami sampai pergi ke ruang AFTIK untuk minta tolong dan petugas AFTIK nampaknya sudah nggak kaget lagi dengan kejadian seperti ini karena kata mereka, si kucing udah pernah beberapa kali terjebak di posisi semacam itu. Nggak cuman satu atau dua kali. Beberapa kali. 

Karena usaha kami nggak membuahkan hasil dan hari semakin siang sehingga si kucing semakin nggak mau bergerak dari tempatnya (kebetulan tempatnya terjebak itu teduh), kami pasrah dan hanya bisa berdoa semoga saja si kucing akhirnya menemukan jalan untuk bisa keluar dari posisi berbahaya itu. Saya sempat nangis kecil karena takut terjadi apa-apa sama si kucing malang itu. Tapi kebahagiaan tiba beberapa jam berikutnya setelah saya dikabari Tami bahwa si kucing akhirnya diselamatkan setelah kaca jendela terdekat dibobol sehingga si kucing bisa keluar. 

Aduh..

0 comments:

Post a Comment