Saya nggak ngerti kenapa saya selalu gagal buat menyembunyikan beberapa perasaan. Marah, bahagia, sedih, kecewa.. Selalu saja ketahuan kalau saya lagi merasakan hal-hal semacam itu. Saya udah coba untuk sembunyikan, tapi nampaknya sorot mata nggak bisa bohong. Kadang-kadang saya muak kalau orang sudah tahu bahwa saya memang lagi merasakan sesuatu atau coba buat menyembunyikan sesuatu.
Tapi sekarang ini, saya memang sedang kecewa. Ya, kecewa. Jangan ditanya lagi. Bohong banget kalau saya bilang saya nggak kecewa. Saya kecewa. Entahlah. Ironisnya besok adalah hari jadi saya dan memang sebetulnya nggak ada hubungannya dengan ini tapi saya seringkali berfikir apa ini semacam ujian akhir sebelum saya naik ke jenjang hidup yang lebih tinggi?
Orang belum tentu mau peduli sama saya dan saya juga belum tentu akan peduli dengan orang. Terima kasih kepada orang-orang yang selama ini mau peduli sama saya meskipun kadang saya anaknya keras kepala dan egois. Dua hari terakhir ini saya cukup banyak dapat pelajaran dari dua sahabat terdekat saya. Mereka coba jelaskan sama saya kenapa saya sangat gampang kecewa.
Karena saya terlalu banyak naro harapan pada orang lain.
Saya nggak siap untuk situasi dimana senpai-senpai saya sibuk sendiri dengan game dan semacamnya, dan saya teralienasi. Saya nggak siap dengan situasi dimana orang-orang itu yang sering berisik di kelas itu ramah sama saya kalau memang ada sesuatu aja dan selebihnya, mereka bersikap apatis. Saya nggak siap dengan kenyataan bahwa saya terlalu baik sama beberapa orang.
Dua sahabat saya itu mencoba kasih tahu saya untuk lebih rasional dan realistis dalam berteman. Ada situasi dimana kita nggak bisa selalu mikirin orang lain terus-terusan, dan kita nggak bisa egois sama diri sendiri. Ada situasi dimana kita harus acuh sama teman kita dan jangan terlalu baik sama mereka. Saya lupa hal itu karena saya naro terlalu banyak ekspektasi di mereka.
Dan saat ekspektasinya nggak tercapai, saya kecewa.
Mungkin ini yang saat ini saya rasakan. Ekspektasi yang saya taruh di teman-teman saya nggak tercapai dan saya kecewa. Sedih? Jangan ditanya. Saya juga nggak tahu harus salahkan siapa. Mungkin memang salah saya juga karena terlalu gampang percaya sama orang. Saya salut sama orang-orang yang bisa mandiri karena nggak gampang percaya sama orang lain.
Tapi ya sudahlah. Najah bilang besok ulang tahun saya jadi no matter what saya harus bisa coba untuk menikmati momennya. Saya nggak perlu kado. Kue ulangtahun itu opsional. Saya perlu berada di dekat sahabat-sahabat terdekat dan keluarga dekat di saat ulang tahun.
Itu saja sih untuk sekarang.
0 comments:
Post a Comment