Monday, September 1, 2014

[Review] Favorite Video Apps for iOS

Kalau bicara tentang aplikasi favorit untuk iOS, saya pasti akan sebut beberapa aplikasi yang masuk dalam kategori fotografi. Kita sepertinya sudah familiar dengan media sosial berbasis fotografi Instagram (dan ada juga EyeEm yang menurut saya nggak kalah kece dengan Instagram). Pertama hadir untuk pengguna iOS, Instagram jadi media sosial yang memungkinkan penggunanya berbagi momen dengan pengguna lain secara visual--foto. Saya sudah jadi pengguna Instagram sebelum Instagram muncul di dunia Android, dan dulu dengan berbekal kamera iPod Touch yang seadanya (karena saya belum punya iPad), saya seperti berubah bak Power Ranger jadi fotografer amatir yang hobinya sharing foto-foto momen yang menurut saya menarik dan menyenangkan. 


Kemunculan Instagram di dunia Android menarik lebih banyak pengguna seiring meledaknya pengguna ponsel dengan sistem operasi Android. Berbagai aplikasi pihak ketiga pun bermunculan untuk meningkatkan hasil unggahan para pengguna Instagram. Dari mulai aplikasi photo effector seperti Pixlr-o-matic dan VSCOCam sampai touch-up semacam Camera360 yang termahsyur dan Cymera sekarang tersedia baik di App Store ataupun Google PlayStore. Dengan aplikasi-aplikasi tersebut, seperti yang kita lihat, foto-foto dengan berbagai efek visual dan rasio menghiasi linimasa akun Instagram kita.

Di pembaruan Instagram yang ke 4.1, muncul fitur baru bahwa pengguna Instagram nggak hanya bisa mengunggah foto, tapi juga video. Sayangnya fitur unggah video ini hanya bisa dinikmati buat pengguna iOS dan Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) ke atas. Dulu, ponsel saya pakai sistem operasi Gingerbread. Walhasil saya nggak bisa unggah video lewat ponsel ke Instagram (meskipun kalau untuk menonton video sih bisa). Saya unggah video pertama saya ke Instagram melalui iPod Touch dan berhubung kameranya pas-pasan, maka hasil videonya pun pas-pasan. Beruntung kemudian saya punya iPad yang membayar semua penantian saya akan mengunggah video berkualitas lebih baik ke Instagram. Untuk unggahan sendiri, Instagram hanya memberi kita jatah durasi video maksimal 15 detik. Untuk video yang lokasinya dari direktori gallery dan berdurasi lebih dari 15 menit, Instagram menawarkan fitur trimming. Nggak hanya trimming, ada juga beberapa efek untuk bikin video unggahan kita lebih cetar.

Semenjak punya iPad, saya jadi mulai sering unggah video ke Instagram. Dan karena akhirnya saya gatel dengan hasil video saya yang menurut saya kurang greget, saya iseng-iseng cari di App Store aplikasi video editing. Saya nemu beberapa aplikasi video editing tapi dari hasil penemuan saya, yang sampai sekarang saya pertahankan dan sering saya gunakan cuman beberapa. Dan aplikasi-aplikasi itulah yang jadi favorit dan jagoan saya dalam membuat video untuk unggahan Instagram.


Lumify Video Editor
Pokoknya semenjak saya nemu aplikasi ini dan saya coba, saya seperti jatuh cinta pada percobaan video pertama sama aplikasi ini. Aplikasi yang mirip dengan Windows Movie Maker ini menawarkan paket plus-plus buat penggunanya dimana pengguna bisa membuat film mini dari cuplikan-cuplikan video pendek yang digabungkan dalam satu timeline, dikasih efek visual, musik latar, bahkan narasi.

Lumify Video Editor di iTunes App Store

Lumify menawarkan user interface yang nggak rumit, jadi mudah buat dipelajari. Video yang dimasukkan ke timeline bisa diimpor dari gallery atau juga bisa kita shoot langsung. Nah, kalau kita shoot langsung, selama kita ambil video akan ada semacam guide yang memberitahu kita apakah misalnya video yang kita ambil berdurasi terlalu panjang, atau ingin kita rekam lebih lama lagi. Oh ya, Lumify ini memang ditujukan untuk pembuatan film pendek jadi kalau yang hobi bikin film pendek pakai iPhone, iPod, atau iPad, saya rasa cocok banget pakai aplikasi ini.




Saat tiba di papan editor, kita bisa menambahkan musik latar. Lumify sendiri sudah menawarkan beberapa musik, tapi semisal kita ingin pakai musik pilihan kita sendiri, kita bisa pilih musik yang ada di iTunes (harus beli) atau musik yang ada di library kita.


Seperti yang saya bilang sebelumnya, di Lumify kita juga bisa memberi efek visual ke video kita, menambahkan scene judul (tambahkan di timeline), dan narasi untuk video kita. Setelah beres dengan proses editing, kita dikasih pilihan untuk menyimpan video kita di gallery (dengan resolusi yang bagus), ataukah kita mau unggah langsung ke Youtube, atau ke Instagram. Ada juga pilihan seperti unggah ke Lumify atau kirim lewat e-mail.


Nah, saya sudah unggah beberapa video hasil editing dengan menggunakan Lumify di Instagram dan Alhamdulillah respon dari orang-orang bisa dibilang positif. Tips dari saya sih, pemilihan lagu yang sesuai dengan tema video kita akan memunculkan atmosfer yang pas. Semisal, kalau kita mencoba bikin film pendek tentang hujan, pakai musik-musik yang melankolis (kalau saya sih contohnya pakai musik-musik karya Yiruma). Efek visual juga bisa memperkuat atmosfer yang dimunculkan oleh video yang kita buat.

Contoh video yang saya buat dan edit dengan Lumify:







Squaready for Video
Aplikasi ini cocok untuk pengguna Instagram yang jenuh dengan rasio 1:1. Terutama untuk unggah video, rasio 1:1 dirasa nggak nyaman karena ada bagian dari video yang terpotong. Nah, Squaready for Video ini merupakan versi video dari aplikasi Squaready yang membantu kita untuk mempertahankan rasio foto saat diunggah ke Instagram. Foto atau video yang diunggah akan dikasih tambahan pad di sisi atas dan bawah, sehingga foto atau video kita bisa bertahan dengan rasio aslinya tanpa harus terpotong.  



Squaready ini benar-benar simpel. Kita tinggal pilih video yang mau kita pertahankan rasionya dari library, lalu saat dimasukkan ke aplikasi kita bisa buat editing lagi semisal warna background (pad) dan bisa juga kita trim ulang video kita untuk mendapatkan durasi yang pas dengan peraturan unggah video Instagram. Setelah beres kita bisa simpan video kita untuk nantinya diunggah ke Instagram





Stop Motion
Kalau bosan dengan video yang itu-itu saja, kenapa nggak coba unggah stop motion video ke Instagram? Aplikasi jebolan Cateater ini siap membantu kita membuat video stop motion dalam resolusi yang tinggi dan dengan cara yang simpel. 


Pengguna Stop Motion tinggal menekan tombol merah yang berfungsi sebagai shutter kamera. Setiap beres satu frame (foto), kita (semisal mau buat video stop motion menggerakkan boneka) tinggal menggeser si boneka itu sedikit lalu foto lagi, lalu geser lagi dan foto lagi. 



Di papan editor, ada juga pilihan untuk mengatur kecepatan gerak frame. Tidak hanya itu, seperti halnya Lumify, Stop Motion juga menyediakan fitur impor dari library, menambah musik latar, dan sebagainya, yang mana fitur-fitur tersebut bisa kita dapat kalau kita beli fiturnya (tersedia sebagai in-app purchase). 

Kalau saya biasanya buat video stop motion dulu, lalu untuk menambahkan musik latar, video yang sudah saya buat saya impor ke Lumify lalu saya tambahkan musik latar. Oh ya, keluaran video Stop Motion ini resolusinya besar, sesuai dengan resolusi kamera. Makanya, ukuran videonya pun bisa dibilang besar, terutama kalau kita banyak take gambar. 

Ini contoh video stop motion yang saya buat dengan aplikasi ini, yang juga sudah saya tambahkan musik latar melalui Lumify




Hyperlapse
Ini aplikasi video terbaru yang saya unduh. Aplikasi yang juga saudaranya Instagram ini menawarkan pembuatan video dramatis yang berfokus pada hyperlapsing. Dengan kecepatan gerak yang tinggi, pengguna Hyperlapse bisa membuat video kece di perangkatnya semacam ini:


Hyperlapse tampil dengan interface yang sangat sederhana. Di menu utamanya kita akan disuguhi viewfinder kamera dan tombol shutter. Saat proses perekaman video berlangsung, di kanan bawah ada indikator durasi video dan di sampingnya adalah prediksi durasi video setelah proses hyperlapsing.



Setelah rekaman selesai, kita langsung masuk ke papan editing dimana kita bisa milih mau seberapa cepat video kita berjalan. Setelah beres, tinggal klik tombol check lalu video pun secara otomatis tersimpan di library kita.

Salah satu contoh video hyperlapse yang saya buat sudah ada di Instagram, dan merupakan video hyperlapse pertama saya:



Nah, untuk contoh yang di atas saya pakai aplikasi Hyperlapse untuk pembuatan video, dan Lumify untuk penambahan visual effect dan musik latar. Pada prakteknya, saya sering menggunakan beberapa aplikasi supaya saya bisa dapat hasil video sesuai dengan yang saya inginkan. Tinggal kita sering-sering mencoba dan bereksperimen dan kita pun bisa membuat video yang nggak kalah menakjubkan dengan yang orang-orang buat dengan peralatan yang lebih canggih, meskipun kita hanya punya bekal iPhone atau iPad.







Selamat berkreasi! 

6 comments:

  1. video yang berhasil disimpan ini berapa ya memorinya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk ukuran video tergantung pada aplikasinya sendiri. Kalau untuk Squaready, karena memang dikhususkan untuk Instagram biasanya ukurannya menyesuaikan dengan ukuran standar video yang diunggah ke Instagram (bisa dari mulai 3 sampai 10MB). Untuk Hyperlapse sepertinya sama dengan ukuran video yang direkam melalui kamera biasa, hanya memang ukurannya mgkin lebih kecil karena durasi yang jatuhnya lebih pendek (terlepas dari lamanya proses rekaman). Untuk Stop Motion ukurannya cukup besar karena memang video yang dihasilkan dibuat dari foto-foto yang ukurannya sendiri bisa mencapai 3 atau 4 MB (tergantung fotonya sendiri).

      Untuk Lumify, ukuran video akan bergantung dengan mode penyimpanan yang dipilih. Kalau memilih mode Instagram, biasanya ukurannya akan menyesuaikan dengan ukuran standar video untuk Instagram. Tapi kalau disimpan langsung ke camera roll, biasanya ukurannya menyesuaikan dengan 'best quality'

      Delete
  2. biar kualitas video hd di instagram terus pakai apa gan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Resolusi HD-nya untuk upload atau playback Instagram? Kalau untuk upload, rekam videonya pakai kamera Instagram atau kamera ponsel, atau app pihak ketiga?

      Kalau pakai app pihak ketiga sih biasanya ada pilihan resolusi penyimpanan. Di Lumify, ada pilihan penyimpanan apakah mau disimpan dalam format HD1080 atau format untuk Instagram, tentunya dengan file size dan resolusi yang lebih kecil. Kalau pake kamera ponsel langsung (no filter editing dll via app pihak ketiga), mas tinggal rekam aja dengan resolusi HD.

      Tapi kalau untuk playback video di Instagram dengan kualitas HD saya sendiri nggak tahu. Setahu saya sih biasanya kalau habis di-upload ada semacam pengurangan resolusi untuk playback di Instagram. Jadi, walaupun uploadnya resolusi HD, kadang-kadang playback-nya cuman jadi 720p.

      (Correct me if I'm wrong)

      Delete
  3. terus biar hasil video nya hd di instagram pakai apa gan

    ReplyDelete