Wednesday, May 28, 2014

Posesif

Aku tak pernah menuntut hal-hal besar padamu. Aku tahu aku tak dapat menaruh ekspektasi yang berlebihan. Aku hanya bisa berdoa, berdoa, dan berdoa. Aku tahu kekuatan doa sangat besar, dan jika kau percaya, kekuatan doa jauh lebih besar daripada besar tekanan air di kedalaman Atlantik yang menekan lambung kapal selam kecil berdiameter empat meter.

Saat kau mendapatkan sepeda motor baru, kau menghabiskan banyak waktu mengendarainya, berkeliling kota dan mengunjungi tempat-tempat. Kau berkendara dari Yogyakarta ke Semarang, lalu beberapa hari kemudian kau memberitahuku bahwa kau telah tiba di Cirebon. Di akhir pekan kau mengirim fotomu sedang berpose di Kota Tua Jakarta.

Aku tahu kau sangat sibuk sehingga aku hanya bisa berdoa. Aku berdoa agar kau mengalami kecelakaan dan sepeda motor barumu hancur sampai kau tak dapat menggunakannya lagi sehingga kau tak perlu pergi kemanapun lagi, tinggal di rumah, duduk mendengarkan musik sambil menikmati secangkir kopi bersamaku, dan menikmati makan malam berdua saja di rumah.

Saat kau membeli kamera barumu, kau berpetualang menjelajahi alam terbuka, memotret banyak bentang alam. Bermain di bawah terik matahari dan berlari di bawah gerimis di tengah rimbunnya hutan hujan tropis. Berkejaran dengan rusa-rusa dan bercanda dengan kematian saat kau mendekati sekawanan singa.

Aku tahu kau sangat sibuk sehingga aku hanya bisa berdoa. Aku berdoa agar kau tergelincir saat menuruni lereng gunung dan menjatuhkan kamera barumu sampai kameramu hancur berkeping-keping dan tak dapat digunakan lagi sehingga kau tak perlu pergi kemanapun lagi, tinggal di rumah, duduk mendengarkan musik sambil menikmati secangkir kopi bersamaku, dan menikmati makan malam berdua saja di rumah.

Saat kau memutuskan untuk menjadi musisi kafe bersama teman-temanmu, kau menghabiskan empat malam selama seminggu memainkan gitar akustikmu, mengiringi nyanyian temanmu di tempat remang yang penuh dengan asap rokok dan dentingan gelas-gelas bir. Kau berkawan dengan malam, menikmati udara dingin di bawah langit hitam tak berbintang.

Aku tahu kau sangat sibuk sehingga aku hanya bisa berdoa. Aku berdoa agar seseorang mencuri gitar akustikmu sehingga kau tak bisa lagi tampil di panggung kotor itu dan kau tak perlu pergi kemanapun lagi, tinggal di rumah, duduk mendengarkan musik sambil menikmati secangkir kopi bersamaku, dan menikmati makan malam berdua saja di rumah.

Setelah lamaran kerjamu diterima, kau sibuk berkutat dengan laptop dan berkas-berkas berdebu yang ada di ruang kerjamu. Kau pergi sebelum matahari terbit dan kau pulang setelah aku menghabiskan satu buku novel dalam semalam.

Aku tahu kau sangat sibuk sehingga aku hanya bisa berdoa. Aku berdoa agar kau dipecat dari pekerjaanmu sehingga kau tak perlu pergi kemanapun lagi, tinggal di rumah, duduk mendengarkan musik sambil menikmati secangkir kopi bersamaku, dan menikmati makan malam berdua saja di rumah.

Saat atasanmu memintamu pergi bersama beberapa rekan kerjamu dalam rangka kunjungan kerja ke Guangzhou, kau sangat bersemangat. Kau memberitahuku bahwa kau akan pergi minggu depan, tepat pada hari ulang tahun pernikahan kita yang pertama. Kau pergi bersama beberapa rekan kerjamu, termasuk beberapa rekan kerja wanitamu. Kau berjanji kau akan mengajakku pergi berlibur setelah kau pulang dari kunjungan kerjamu.

Aku tahu kau sangat sibuk tapi aku lelah karena harus melewati malam-malam sendiri. Cangkir kopimu selalu bersih dan seringkali aku tak perlu memasak makan malam untuk dua orang. Banyak orang yang membutuhkanmu termasuk aku, tapi kau lebih memilih mereka yang bahkan tak tinggal bersamamu daripada seseorang yang sudah jelas sangat membutuhkanmu, yang setiap pagi bangun sebelum kau membuka mata, menyiapkan sarapan, dan menunggumu pulang. Kau tahu aku hanya bisa berdoa.

Aku berdoa agar di hari keberangkatanmu tak ada satu hal pun yang terjadi kecuali ledakan kecil pada arus listrik pesawat yang menyebabkan terjadinya kebakaran kecil di dalam kabin dan berakhir dengan sebuah ledakan besar. Kuharap kau ikut terbakar bersama pesawat sial itu, bersama rekan-rekan kerjamu, dan laptopmu, dan berkas-berkas berdebumu sehingga tak ada lagi siapapun yang dapat menghubungimu dan memintamu untuk bekerja dari pagi sampai malam. Jika aku tak dapat bersamamu, maka orang lain pun tak boleh bersamamu. Tak boleh ada yang memanggil namamu jika aku tak bisa memanggil namamu.

Tak boleh ada yang menyentuhmu jika aku tak bisa menyentuhmu.

0 comments:

Post a Comment